Korosi Logam dan Pengendaliannya; Artikel Review
Abstract
Korosi adalah proses pengrusakan logam akibat reaksi elektrokimia antara logam dengan lingkungannya. Proses korosi terjadi secara alamiah yaitu logam kembali bersenyawa dengan oksigen sebagaimana bahan baku (ores) pada proses ekstraksi metalurgi pembuatan logam yang juga bersenyawa dengan oksigen. Sehingga korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi metallurgy dimana sejumlah energy yang dibutuhkan untuk proses pembuatan logam kembali dilepaskan pada proses korosi. Proses terjadinya korosi pada suatu logam membentuk suatu sel elektrokimia yang terdiri dari: anoda, katoda, larutan elektrolit dan hubungan listrik antara anoda dan katoda. Maka menghilangkan salah satu dari ke -4 unsur tersebut akan dapat menghentikan proses korosi. Ini menjadi prinsip dasar dalam pengendalian proses pengkorosian logam, yaitu mengusahakan untuk mengontrol pertukaran ion antara logam (anoda) dengan lingkungannya (katoda) dalam suatu media yang dapat menghantarkan arus listrik (elektrolit). Ada beberapa macam tatacara pengendalian korosi yaitu pemilihan bahan yang tepat, perancangan instalasi yang benar, pelapisan atau rekayasa permukaan, proteksi katodik dan pengondisian lingkungan. Maka kemampuan seorang perancang dalam memahami proses terjadinya korosi akan menentukan jenis pengendalian korosi yang sesuai; oleh karena prinsip terjadinya korosi dipicu oleh hal yang hampir sama, sehingga ke 5 jenis metode pengendalian korosi tersebut sering digunakan secara parallel satu dengan lainnya untuk efisiensi biaya.
Kata kunci : Reaksi elektrokimia, Ekstraksi Metalurgi, Sel Elektrokimia , Pengendalian Korosi.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: http://dx.doi.org/10.30811/jpl.v9i1.1
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional .
Alamat Surat :
Politeknik Negeri Lhokseumawe
Jl. Banda Aceh-Medan Km 280
Buketrata, Lhokseumawe, 24301, Aceh, Indonesia