Memanfaatkan Fly ash sebagai Waterproofing Coating untuk Mengatasi Kebocoran Bangunan Gedung

Fajri Fajri, Kurniati Kurniati, Abdullah Irwansyah, Syarifah Keumala Intan, Iponsyah Putra Bin Amiruddin

Sari


Jurusan Teknik Sipil (JTS) merupakan salah satu jurusan yang ada di Kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe. Sampai saat ini jurusan teknik sipil (JTS) Politeknik Negeri Lhokseumawe memiliki 5 program studi dan 3 buah gedung yang digunakan
untuk mendukung sarana prasarana perkuliahan. Diantaranya gedung bengkel, gedung laboratorium, serta gedung yang difungsikan sebagai pusat administrasi dan perkuliahan jurusan teknik sipil (JTS) Politeknik Negeri Lhokseumawe. Saat ini kondisi bangunan terutama gedung yang difungsikan sebagai pusat administrasi dan perkuliahan jurusan teknik sipil (JTS) telah tampak mulai adanya permasalahan – permasalahan yang terjadi pada gedung tersebut sehingga membuat fungsi bangunan terutama kenyamannya semakin berkurang. Salah satu permasalahan yang terjadi yaitu adanya kebocoran yang terletak pada plat duck. Dimana kebocoran yang terjadi diduga akibat adanya crack/retak. Crack atau retak merupakan pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif panjang dan sempit. Crack pada bangunan dapat terjadi pada bangunan masih dalam umur layan. Pada dasarnya, keretakan merupakan indikasi adanya ketidaknormalan kondisi pada bangunan, baik yang sifatnya struktural atau non-struktural. Faktor penyebab terjadinya crack pada bangunan yang kita jumpai seperti penurunan tanah, kelelahan bangunan dan pengaruh
lingkungan. Salah satu cara untuk memperbaiki bangunan akibat adanya crack yaitu dengan menggunakan waterproofing yang memiliki sifat kedap terhadap air. Geocoating merupakan salah satu produk waterproofing yang dapat digunakan untuk mengatasi
crack pada bangunan. Geocoating merupakan produk yang ramah lingkungan, dimana material utamanya menggunakan limbah industri hasil pembakaran batubara, yaitu fly ash. Sehingga produk geocoating lebih ekonomis dari segi harga apabila dibandingkan
dengan produk waterproofing yang sejenis lainnya. Selain itu juga produk geocoating memiliki keunggulan permeabilitas rendah dan lebih tahan terhadap lingkungan agresif atau ekstrem.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


S. P. Mangkoesoebroto, Jenis-jenis Kerusakan pada Struktur Beton

Bertulang. Bandung, Indonesia: Elsevier Ltd, 1998.

J M. Isneini, “Kerusakan dan Perkuatan Struktur Beton Bertulang,” J.

Rekayasa, vol. 13, no. 3, pp. 259–279, 2009.

M. A. M. Ariffin, M. A. R. Bhutta, M. W. Hussin, M. M. Tahir, and N.

Aziah, “Sulfuric acid resistance of blended ash geopolymer concrete,”

Constr. Build. Mater., vol. 43, pp. 80–86, 2013.

M. Olivia and H. Nikraz, “Properties of fly ash geopolymer concrete

designed by Taguchi method,” Mater. Des., vol. 36, pp. 191–198, 2013.

J. S. of C. E. (JSCE), Standard Specifications For Concrete Structures

“Maintenance.” Tokyo, 2010.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Creative Commons License

Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

© 2017 All rights reserved |Seminar nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe p-ISSN:2598-3954.

.