Pengaruh Suhu dan Bentonit Dalam Produksi Biodiesel Dari Minyak Goreng Produk Teaching Factory Dengan Mentode Route Non-Alcohol

Sari

Sintesis biodiesel menggunakan route non alocohol mampu memperbaiki kelemahan katalis alkali, yaitu tidak bercampur homogen, sehingga pemisahannya mudah dan mampu mengarahkan reaksi secara spesifik tanpa adanya reaksi samping yang tidak
diinginkan. Namun penggunaan biokatalis di lingkungan beralkohol pada proses esterifikasi dan transesterifikasi pada pembuatan biodiesel akan menyebabkan biokatalis terdeaktivasi secara cepat dan stabilitasnya menjadi buruk. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dalam riset ini diusulkan dilakukan sintesis biodiesel melalui rute non-alkohol yang disebut reaksi interesterifikasi agar
aktivitas dan stabilitas biokatalis tetap tinggi. Penggunaan metil asetat bertujuan sebagai pengganti pemakaian alcohol yang biasanya digunakan pada metode transesterifikasi biodiesel, oleh karena itu metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Interesterifikasi biodiesel melalui rute non alcohol dengan menggunakan katalis heterogeny untuk menghasilkan biodiesel dengan kualitas sesuai SNI. Temperatur proses sangat mempegaruhi keberhasilan reaksi pembentuk biodiesel. Perolehan FFA (Free Fatty Acid) biodiesel dengan metode Interesterifikasi terbaik sebesar 0,25 % pada temperature 55 °C . Perolehan biodiesel dengan proses
Interesterifikasi menghasilkan nilai angka setana terbaik sebesar 68,1 masih berada dalam range yang mengacu pada SNI 04- 7182:2015. Pengujian kualitas biodiesel dalam penelitian ini menggunakan analisa GC-MS diperoleh bahwa terbentuknya senyawa metil asetat dan dapat diterapkan untuk pembentukan biodiesel.