Kajian Korosivitas dan Inhibisi Korosi Bahan Bakar Biodiesel B30 Pada Baja Karbon

Irwan Irwan, Zulkifli Zulkifli, Nurlaili Nurlaili, Syafari Syafari

Sari


Penggunaan biodiesel sedang digalakkan saat ini oleh Pemerintah melalui regulasi penggunaan B30 sebagai bahan bakar
yang dikenal sebagai biosolar, yaitu campuran 70% solar dan biodiesel 30%. Regulasi ini mengakibatkan masyarakat harus
menggunakan bahan bakar pada kenderaan maupun di dalam industri. Namun demikian penggunaan B30 berefek pada kondisi
material mesin, maupun peralatan yang ditanganinya. Sementara tingkat korosivitas bahan biodiesel B30 dan pengendaliannya pada
berbagai material logam saat ini belum ada kajian. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian untuk memberikan informasi tingkat
korosivitas biodiesel B30 dan pengendaliannya dalam berbagai bahan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
tingkat korosivitas Biodiesel B30 pada logam baja karbon dan efektivitas inhibitor dalam menghambat laju korosi baja karbon
dalam bahan biodiesel B30. Kajian dilakukan pada variasi waktu perendaman dan temperatur. Inhibisi korosi dipelajari dengan
menggunakan inhibitor korosi tert-butylamine (TBA). Metode penelitian korosivitas Biodiesel B30 pada baja karbon dilakukan sesuai
ASTM G31-72 (2004) dimana laju korosi dihitung dari kehilangan berat logam setelah perendaman dalam waktu tertentu di dalam
bahan biodisel B30. Hasl penelitian menunjukkan bahwa waktu perendaman berpengaruh terhadap laju korosi baja karbon dalam
lingkungan Biodiesel B30. Semakin lama waktu perendaman maka laju korosi semakin tinggi. Temperatur larutan korosif
berpengaruh terhadap laju laju korosi baja karbon dalam lingkungan Biodiesel B30. Semakin tinggi temperatur maka laju korosi
semakin meningkat. Laju korosi terendah diperoleh pada perendaman selama 1 jam dan temperatr 40 oC yaiatu sebesar 4,8977 mpy.
Semakin tinggi konsentrasi inhibitor tert-butylamine maka laju korosi semakin menurun. Semakin tinggi konsentrasi tert-butyamine
maka efisiensi inhibisi semakin meningkat. Efisiensi inhibisi terbesar yang diperoleh adalah 81,94% yang diperoleh pada konsentrasi
inhibitor tert-butylamine 250 ppm dan waktu perendaman selama 5 jam.


Kata Kunci


Korosivitas; bahan bakar; biodisel B30, baja karbon, inhibitor

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Misna, A. F., & BTBRD-BPPT, C. B. B. Direktorat Bioenergi Direktorat

Jenderal Energi Baru, Terbarukan Dan Konversi Energi Kementerian

Energi Dan Sumber Daya Mineral Gedung EBTKE–Lantai 5 Jl.

Pegangsaan Timur No. 1, Menteng, Jakarta–10320.

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun

Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral Nomor 32 Tahun 2008 tentang Penyediaan,

Pemanfaatan Dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai

Bahan Bakar Lain.

Anonim (2020), Pedoman Umum Penanganan dan Penyimpanan

Biodiesel dan Campuran Biodiesel (B30), Direktorat Jenderal Energi

Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE).

Setiawan, A., & Nugroho, A. (2016, November). Analisis Korosivitas

Biodiesel Yang Diproduksi dari Minyak Goreng Bekas Terhadap

Material Baja Karbon. In Seminar MASTER PPNS (Vol. 1, No. 1).

Fahmi, L., & Setiyo, M. (2015). Pengaruh campuran ethanol pada lajukorosi tangki bahan bakar. Prosiding Semnastek.

Haseeb, A. S. M. A., Fazal, M. A., Jahirul, M. I., & Masjuki, H. H.

(2011). Compatibility of automotive materials in biodiesel: A

review. Fuel, 90(3), 922-931.

Thangavelu, S. K., Ahmed, A. S., & Ani, F. N. (2016). Corrosive

characteristics of bioethanol and gasoline blends for metals. International

Journal of Energy Research, 40(12), 1704-1711.

Efficiency of steel corrosion inhibitors in an environment of ethanol–

gasoline blends. ACS omega, 4(5), 8650-8660.

P. Slepski, et al., Simultaneous impedance and volumetric studies and

additionally potentiodynamic polarization measurements of molasses as

a carbon steel corrosion inhibitor in 1M hydrochloric acid solution.

Construction and Building Materials. Vol. 52: p. 482-487, 2014.

A. Ghanbari and M. Attar, A study on the anticorrosion performance of

epoxy nanocomposite coatings containing epoxy-silane treated nano-

silica on mild steel substrate. Journal of Industrial and Engineering

Chemistry. Vol. 23: p. 145-153, 2015.

P.R. Roberge, Corrosion engineering: principles and practice. Vol. 2.

: McGraw-Hill New York.

S.T. Atmadja, Pengendalian Korosi Pada Sistem Pendingin

Menggunakan Penambahan Zat Inhibitor. ROTASI. Vol. 12, (2): p. 7-13,

E.A. Murti, S. Handani, and Y. Yetri, Pengendalian Laju Korosi pada

Baja API 5L Grade BN Menggunakan Ekstrak Daun Gambir (Uncaria

gambir Roxb). Jurnal Fisika Unand. Vol. 5, (2): p. 172-178, 2015.

Fazal, M. A., Haseeb, A. S. M. A., & Masjuki, H. H. (2011). Effect of

different corrosion inhibitors on the corrosion of cast iron in palm

biodiesel. Fuel Processing Technology, 92(11), 2154-2159.

Fazal, M. A., Haseeb, A. S. M. A., & Masjuki, H. H. (2011). Effect of

temperature on the corrosion behavior of mild steel upon exposure to

palm biodiesel. Energy, 36(5), 3328-3334.

Hu, E., Xu, Y., Hu, X., Pan, L., & Jiang, S. (2012). Corrosion behaviors

of metals in biodiesel from rapeseed oil and methanol. Renewable

energy, 37(1), 371-378.

Jin, D., Zhou, X., Wu, P., Jiang, L., & Ge, H. (2015). Corrosion behavior

of ASTM 1045 mild steel in palm biodiesel. Renewable Energy, 81, 457-


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Creative Commons License

Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

© 2017 All rights reserved |Seminar nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe p-ISSN:2598-3954.

.