Pengaruh Waktu Dan Tekanan Operasi Membran Keramik Mikrofiltrasi Tubular Terhadap Koefesien Rejeksi Warna Air Rawa Secara Crossflow Filtration

E. Elfiana, Muhammad Sami, Syarifah Keumala Intan, Kurniati Kurniati, Abdul Aziz, Sativa Farisha

Sari


Tidak mendukungnya kualitas warna sumber daya air rawa menjadi target dalam penelitian ini untuk menerapkan teknologi membran dalam menjernihkan air rawa yang diukur berdasarkan perubahan konsentrasi warna air rawa sebelum dan sesudah proses pengolahan, dinyatakan sebagai perentase koefesien rejeksi warna (%Rwarna). Penelitian ini membuat membran berbahan campuran zeolit (Z), clay (CL) karbon aktif (CA), semen Portland putih (ZW) dan Polivynil Alkohol (PVA) dengan variasi komposisi  Z:CL = 10:50 (M1) ; 30:30 (M2); dan 50:10 (M3), karbon aktif (CA) 25%, semen Portland putih (CW) 10% dan PVA 5%.  Pembuatan membran keramik menggunakan metode sintering pada temperatur 8000C selama 6 jam.  Proses pengolahan air rawa dilakukan secara cross flow filtration pada variasi tekanan 0,5-2,0 bar selama waktu filtrasi 15-75 menit.   Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh waktu filtrasi sistem aliran crossflow filtration terhadap selektivitas membran berdasarkan koefisien rejeksi penurunan konsentrasi warna pada berbagai variasi tekanan.   Hasil penelitian menunjukkan koefesien rejeksi warna air rawa mencapai 98,44% pada waktu filtrasi 30 menit dan tekanan operasi 1,0 bar, yaitu pada membran M3 dengan fluks membran 352,69 L/m2.jam dan permeabilitas membran 352,69 L/m2.jam.bar.  Hasil uji karakteristik membran M3 bertipe mikrofiltrasi dengan densitas membran 0,6849 gr/cm3, porositas membran 31,091%, dan ukuran pori membran 2,702-4,909 μm.

Kata Kunci


Air rawa, crossflow filtration, koefesien rejeksi warna, metode sintering, variasi zeolit dan clay

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Elfiana, Zulfikar, “PENURUNAN KONSENTRASI ORGANIK AIR GAMBUT secara AOP ( Advanced Oxidation Processes ) dengan FOTOKIMIA SINAR UV dan UV-PEROKSIDASI,” no. SNYube, pp. 233–240, 2012.

J. A. J. Ginting, A. S. Budi, and E. Budi, “Penggunaan Membran Keramik Berbasis Zeolit Dan Clay Dengan Karbon Aktif Sebagai Aditif Untuk Penurunan Kadar Fe Dan Mn Pada Air Tanah Daerah Bekasi,” Semin. Nas. Fis. 2012, pp. 72–75, 2012.

M. A. Akbar, “Pembuatan membran mikrofil terzeolit alam dengan penambahan semen portland putih,” 2010.

M. A. L. I. Akbar, “Dengan Penambahan Semen Portland Putih Program Studi Kimia Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2010 M / 1431 H,” 2010.

Elfiana, A. Fuadi, and S. Diana, “Effectiveness of inorganic membrane mixture of natural zeolite and portland white cement in purifying of peat water based on turbidity parameter,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 345, no. 1, 2018.

C. A. R. E.Elfiana1, Ridwan2, Muhammad Sami3, Syarifah Keumala Intan4, “Artikel Rek 2021 024,” in Klasifikasi dan Permselektifitas Membran Keramik Tubular Berbasis Zeolit Dan Variasi Clay-Karbon Aktif Berdasarkan Fluks, Permeabilitas Membran dan Koefesien Rejeksi Ion Fe dan Ion Mn dalam Air Tanah, 2020, p. A-127-A-131.

E. Elfiana, S. Diana, A. Fuadi, and R. Fauzan, “Characterization Study of Inorganic Hybrid Membrane of Mixed Activated Zeolite and Clay with PVA Adhesives using Sintering Method for colourless Peat Water,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 536, no. 1, 2019.

P. Susmanto, J. P. S, and A. Rumaiza, “Pengolahan Air Rawa Menjadi Air Bersih di Daerah Timbangan Indralaya (-3,201341 LS 104,6513881 BT) Menggunakan Membran Ultrafiltrasi,” Pros. Semin. Nas. Avoer VI, Univ. Sriwij. 30 - 31 Oktober 2014, 2014.

N. I. Said, Kesehatan masyarakat dan teknologi peningkatan kualitas air. Direktorat Teknologi Lingkungan Deputi Bidang Teknologi INF, 1999.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum,” Peratur. Menteri Kesehat. Republik Indones., pp. 17–20, 2017.

S. Agmalini, N. N. Lingga, and S. Nasir, “Peningkatan Kualitas Air Rawa Menggunakan Membran Keramik Berbahan Tanah Liat dan Abu Terbang Batubara,” J. Tek. Kim., vol. 19, no. 2, pp. 59–68, 2013.

P. R. Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2001 Tentang PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, vol. 7, no. 2. 2001.

N. Widayanti, “Karakterisasi Membran Selulosa Asetat dengan Variasi Komposisi Pelarut Aseton dan Asam Format,” 2013.

R. W. BAKER, Membrane Technology, Third Edit. Newark, California: A John Wiley & Sons, Ltd., Publication, 2012.

J. A. Pinem, “Sintesis , Karakterisasi dan Penggunaan Membran Hibrid Organik-Anorganik untuk Pengolahan Air Gambut Jhon Armedi Pinem,” 2011, pp. 1–6.

S. Arief and D. Nasmiati, “Studi Membran Anorganik Berbahan Dasar dari Alam serta Potensinya sebagai Filter,” 2013, pp. 401–406.

S. D. Elfiana, Anwar Fuadi, EFEKTIVITAS KINERJA MEMBRAN HIBRID ANORGANIK BERBASIS BAHAN DASAR ALAM TERAKTIVASI UNTUK APLIKASI PENINGKATAN KUALITAS AIR GAMBUT, 1st ed., no. November. Lhokseumawe: Politeknik Negeri Lhokseumawe, 2018.

E. Elfiana, M. Sami, S. K. Intan, A. Fuadi, and A. H. Salam, “Studi Karakterisasi dan Selektifitas Membran Mikrofilter Berbahan Dasar Clay-Zeolit Teraktivasi Asam-Basa Berdasarkan Parameter Senyawa Organik Air Gambut A x t,” vol. 3, no. 1, pp. 129–133, 2019.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Creative Commons License

Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

© 2017 All rights reserved |Seminar nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe p-ISSN:2598-3954.

.