Sinergitas Pendidikan Vokasi, Pemerintah dan Dunia Usaha-Dunia Industri dalam Menyongsong Merdeka Belajar
Sari
Salah satu hal penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada pendidikan tinggi vokasi adalah kreativitas dan inovasi. Saat ini kreativitas dan inovasi telah menjadi hal penting untuk memastikan pembangunan berkelanjutan Indonesia unggul dimasa depan. Para mahasiswa yang saat ini melanjuti pendidikan di perguruan tinggi vokasi, harus disiapkan menjadi lulusan yang terampil dan berivensi. Kebijakan merdeka belajar - kampus merdeka yang ditetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan merupakan sebuah kebijakan yang tepat untuk menyiapkan mahasiswa menjadi lulusan yang kreatif, inovasi, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Melalui permendikbud no 3 tahun 2020 memberikan hak kepada mahasiswa untuk 3 semester belajar di luar program studinya. Melalui program ini, maka bisa memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa untuk berkreativitas serta memperkaya wawasan sehingga kompetensinya relevan dengan kebutuhan zaman. Pendidikan vokasi seperti politeknik merupakan pendidikan tinggi yang menyiapkan lulusan siap bekerja. Secara khusus, program pendidikan vokasi diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan dalam bidang kerja tertentu sehingga dapat langsung diserap sebagai tenaga kerja di industri/swasta, lembaga pemerintah atau berwiraswasta secara mandiri. Kebijakan merdeka belajar - kampus merdeka pasti akan dapat berjalan optimal bila pemerintah, industri, dunia usaha-dunia industri (IDUKA) mampu bersinergi serta mendukung dalam mewujudkan hal tersebut.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
S. M. Metev and V. P. Veiko, Laser Assisted Microtechnology, 2nd ed., R. M. Osgood, Jr., Ed. Berlin, Germany: Springer-Verlag, 1998.
J. Breckling, Ed., The Analysis of Directional Time Series: Applications to Wind Speed and Direction, ser. Lecture Notes in Statistics. Berlin, Germany: Springer, 1989, vol. 61.
S. Zhang, C. Zhu, J. K. O. Sin, and P. K. T. Mok, “A novel ultrathin elevated channel low-temperature poly-Si TFT,” IEEE Electron Device Lett., vol. 20, pp. 569–571, Nov. 1999.
M. Wegmuller, J. P. von der Weid, P. Oberson, and N. Gisin, “High resolution fiber distributed measurements with coherent OFDR,” in Proc. ECOC’00, 2000, paper 11.3.4, p. 109.
R. E. Sorace, V. S. Reinhardt, and S. A. Vaughn, “High-speed digital-to-RF converter,” U.S. Patent 5 668 842, Sept. 16, 1997.
(2002) The IEEE website. [Online]. Available: http://www.ieee.org/
M. Shell. (2002) IEEEtran homepage on CTAN. [Online]. Available: http://www.ctan.org/tex-archive/macros/latex/contrib/supported/IEEEtran/
FLEXChip Signal Processor (MC68175/D), Motorola, 1996.
“PDCA12-70 data sheet,” Opto Speed SA, Mezzovico, Switzerland.
A. Karnik, “Performance of TCP congestion control with rate feedback: TCP/ABR and rate adaptive TCP/IP,” M. Eng. thesis, Indian Institute of Science, Bangalore, India, Jan. 1999.
J. Padhye, V. Firoiu, and D. Towsley, “A stochastic model of TCP Reno congestion avoidance and control,” Univ. of Massachusetts, Amherst, MA, CMPSCI Tech. Rep. 99-02, 1999.
Wireless LAN Medium Access Control (MAC) and Physical Layer (PHY) Specification, IEEE Std. 802.11, 1997.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##
Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
© 2017 All rights reserved |Seminar nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe p-ISSN:2598-3954.
.