PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON UMUR 3 HARI, 14 HARI, DAN 28 HARI

Moch Suranto, Supratikno Supratikno, Priya Sapta Atmaja, Sri Budiyono

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh penambahan gula pasir sebesar 0,20% dan abu sekam padi sebesar 10% sebagai subsitutusi semen terhadap kuat tekan beton umur 4 hari, 14 hari, dan 28 hari. Beton memiliki banyak kegunaan di teknik sipil terutama dalam suatu struktur bangunan. Pendukung beban suatu struktur diperlukan adanya beton dengan kuat tekan yang tinggi. Perancangan beton kuat tekan tinggi dapat dipakai bahan tambah dalam adukan beton sesuai dengan fungsi kegunaan dan kadar yang tepat. Pemakaian Abu Sekam Padi dan gula pasir dinilai dapat menaikkan kuat tekan beton jika dipergunakan pada kadar yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian Abu Sekam Padi dan gula pasir dalam menaikkan kuat tekan pada umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari maka perlu dibuat sebuah penelitian. Penelitian ini menggunakan bahan tambah Abu Sekam Padi dan gula pasir. Penelitian ini menggunakan Abu Sekam Padi sebanyak 10% dan gula pasir 0,2% dari berat semen dan nilai fas 0,4. Variasi umur yang digunakan adalah usia 3 hari, 14 hari, dan 28 hari.  Beton dengan penggunaan bahan tambah Abu Sekam Padi dan gula pasir ini akan dibandingkan hasil kuat tekannya terhadap beton normal yang diwakili oleh masing-masing tiga sampel pada setiap variasi umur. Sampel yang digunakan adalah silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil penelitian menujukkan bahwa kuat tekan beton dengan bahan tambah Abu Sekam Padi dan gula pasir pada umur 3 hari mempunyai kuat tekan 15,84 Mpa dengan 80,89% dari kuat tekan beton normal. Pengujian kuat tekan pada umur 14 hari menunjukkan nilai kuat tekan 27,92 Mp dengan kenaikan 20,13 % dari kuat tekan beton normal. Pengujian  kuat tekan pada umur 28 hari mempunyai kuat tekan sebesar 36,49 Mpa dengan kenaikan 17,33 % dari beton normal.

Kata kunci: beton, beton bertulang, gula pasir, abu sekam padi

 

Abstrack — The purpose of this study was to determine and describe the effect of adding 0.20% granulated sugar and 10% rice husk ash as a cement substitute to the compressive strength of concrete aged 4 days, 14 days, and 28 days. Concrete has many uses in civil engineering, especially in a building structure. To support the load of a structure, it is necessary to have concrete with a high compressive strength. In the design of high compressive strength concrete, additional materials can be used in the concrete mix in accordance with the function of use and the right level. The use of rice husk ash and granulated sugar is considered to increase the compressive strength of concrete if used at the right levels. This study aims to determine the effect of using Rice Husk Ash and granulated sugar in increasing the compressive strength at the age of 3 days, 14 days, and 28 days, it is necessary to make a study. This research uses rice husk ash and sugar added. This study used Rice Husk Ash as much as 10% and 0.2% granulated sugar by weight of cement and a 0.4 phase value. The age variations used were 3 days, 14 days, and 28 days. Concrete with the use of rice husk ash and sugar added will be compared with the results of its compressive strength against normal concrete represented by three samples in each age variation. The sample used is a cylinder with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm. The results showed that the compressive strength of concrete with rice husk ash and sugar added at the age of 3 days had a compressive strength of 15.84 MPa with 80.89% of the normal compressive strength of concrete. The compressive strength test at the age of 14 days showed the compressive strength value of 27.92 Mp with an increase of 20.13% from the normal compressive strength of concrete. The compressive strength test at the age of 28 days has a compressive strength of 36.49 MPa with an increase of 17.33% from normal concrete.


Keywords


concrete, reinforced concrete, sugar, rice husk ash

Full Text:

PDF

References


Achmad, Antonio. (1983). Beton Tulangan. Andi Offset, Yogyakarta (Halaman 59 – 89).

Aditya, A dan Tumatar, J. (2004). Karakteristik dan aplikasi beton kinerja tinggi. PT Sika Nusantara Pratama.

Endra, F. (2002). “Pengaruh variasi penambahan gula pasir 0,15 % -0,35 % sebagai bahan set retarder pada campuran pasta semen untuk semen tipe I dengan fax 0,3’. Tugas Akhir : Jurusan Teknik Sipil. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Handayani, W. (2005). “Pengaruh penambahan abu sekam padi terhadap kuat tekan beton”. Tugas akhir : Jurusan Teknik Sipil. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Krishnaraju. (1993). Beton prategang edisi ke – 2. Jakarta : Erlangga.

Margono. (1984). Kimia Program Ilmu Fisik. Surakarta : Widya Duta.

Peraturan Beton Bertulang Indonesia-PB1. (1971).

RSNI.( 2002). “Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”. Badan Standarisasi Nasional

Shintawati, Y. (2002). “Penambahan gula pasir sebagai bahan set retarder pada campuran adukan beton untuk semen tipe I dengan fas 0.46”. Tugas Akhir : Jurusan Teknik Sipil. Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Sumekto, W dan Chandra. (2001). Teknologi Beton. Yogyakarta : Kanisius.

Wandoyo. (1998). “Pengaruh penambahan abu sekam padi terhadap kuat tekan beton. Tugas Akhir: Jurusan Teknik Sipil. Yogyakarta:. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.30811/portal.v14i2.3012

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Moch Suranto, Supratikno Supratikno, Priya Sapta Atmaja, Sri Buidiyono