PERENCANAAN GELAGAR BETON PRATEGANG DENGAN METODE PRETENSION PADA JEMBATAN ALUE RAMBOT IDI ACEH TIMUR

Febrina Kurniasari

Abstract


Abstrak — Jembatan Alue Rambot terletak di desa Kutalawang, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Kondisi awal sungai dengan lebar 4 meter, tinggi muka air normal 2 meter dan tinggi muka air banjir 6 meter. Jembatan ini direncanakan dengan panjang 13,6 m dan lebar keseluruhan jembatan 11 m dengan rincian lebar jalur 9 m, trotoar 2 x 1 m, sehingga berdasarkan Standar Jembatan Direktorat Bina Marga jembatan ini termasuk dalam katagori kelas A. Tujuan perencanaan ini untuk mendapatkan desain penampang yang aman serta mampu menahan beban kerja pada jembatan. Gelagar jembatan tersebut direncanakan dari beton prategang dengan metode pemberian tegangan pratarik (pretension) berdasarkan Standar Pembebanan RSNI T-02-2005. Material yang digunakan dalam perencanaan ini adalah beton mutu tinggi dengan fc’ = 40 MPa, dan jenis kabel yaitu seven wire strand diameter 12,7 mm. Tulangan baja non prategang yang dipakai adalah diameter 13 mm untuk tulangan momen, geser dan shear conector dengan mutu fy = 320 MPa. Dari hasil perencanaan diperoleh sebanyak 13 buah strand dengan kehilangan gaya prategang total yaitu 380,267 MPa. Besarnya lendutan yang timbul adalah 0,0034 m lebih kecil dari lendutan izin yaitu 0,038 m. Berdasarkan analisa kapasitas penampang diperoleh nilai 1411,032 kNm lebih besar dari momen kerja maksimum yaitu 1088,8 kNm.

Kata kunci: Jembatan, Gelagar prategang, pretension

Abstract — Alue Rambot bridge located in Kutawalang village. Subdistrict Rayeuk Idi, East Aceh. Initial conditions with a of 4 meters and the river water level normally 2 meters high and 6 meters of flood water level, Plan lenght of the bridge is 13.6 meters and a width of the bridge is 9 meters traffic lanes with 2 x 1 meters sidewalk. The bridge included to high class (A class) based to bridge standard from Directorate General of Highways. The formulation of this problem in this planning is size girder and number of the strand that will needed due to the workload on the girder.  The bridge girder will planned from prestressed concrete system that giving pretension with RSNI Standard T-02-2005. Material that will use to this plan are high strength concrete with fc’ = 40 Mpa and the type of cable that is seven wire strand with diameter 12,7 mm. Diameter of non-prestressed steel reinforcement that will use is 13 mm for reinforcement shear and shear connector with quality fy = 320 Mpa. From the results of the planning obtained 13 number of strand with total the loss of prestressing force are 380,267 Mpa. The amount of deflection that arises are 0,0034 m, that smaller than permit deflection, 0,038 m. Based on the analysis of cross section capacity with ultimit method obtained the maximum moment are 1411,032 kNm bigger than maximum moment that are 1088,08 kNm.

Keywords: Bridge, prestressed girder, pretension

Keywords


Bridge, prestressed girder, pretension

References


Badan Standardisasi Nasional. 2004. Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan. RSNI T-12-2004. Departemen PU Dirjen Bina Marga.

Badan Standardisasi Nasional. 2005. Standard Pembebanan untuk Jembatan. RSNI T-02-2005. Departemen PU Dirjen Bina Marga.

Direktorat Jenderal Bina Marga. 2011. Manual Perencanaan Struktur Beton Pratekan untuk Jembatan. 021/BM/2011. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Marga

Ilham, Nur. 2012. Perhitungan Balok Prategang http://mnoerilham.blogspot.com/. Diakses tanggal 12 Januari 2014.

Lin, T.Y dan Burns, N.H. 1996. Desain Struktur Beton Prategang. Terjemahan Daniel Indrawan. Jakarta: Erlangga

Nawy, Edward G. 2001. Beton Prategang Suatu Pendekatan Dasar. Terjemahan Bambang Suryoatmono. Jakarta: Erlangga.

Raju, N.K. 1988. Beton Prategang. Terjemahan Suryadi. Jakarta: Erlangga.

Soetoyo. 2000. Konstruksi Beton Pratekan. Jakarta: Erlangga

Standar Nasional Indonesia. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. SNI 03-2847-2002. Departemen PU Dirjen Bina Marga.

Supriyadi, Bambang dan Agus Setyo Muntohar. 2007. Jembatan. Yogyakarta: Beta Offset.




DOI: http://dx.doi.org/10.30811/portal.v11i1.1497

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Febrina Kurniasari