Analisa Perbandingan Honeypot Cowrie dan Honepot Dionaea dalam Mendeteksi Serangan Port Scanning dan Brute Force
Sari
Teknologi Internet saat ini tidak lepas dari banyak masalah ataupun celah keamanan. Ancaman keamanan jaringan seperti serangan siber, pencurian data, dan gangguan layanan dapat berdampak negatif terhadap SMA Negeri 2 Dewantara. Oleh karena itu, SMA Negeri 2 Dewantara memerlukan penanganan untuk masalah tersebut. Honeypot merupakan server atau sistem jaringan yang dibuat seakan-akan mirip dengan sistem sebenarnya untuk dikorbankan karena memiliki sumber informasi data palsu untuk menjebak penyerang. Maka penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari Honeypot Cowrie dan Honeypot Dionaea dalam mendeteksi serangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa perbandingan antara Honeypot Cowrie dan Honeypot Dionaea dalam mendeteksi serangan pada lingkungan jaringan. Data aktivitas dan serangan yang terdeteksi oleh kedua honeypot dikumpulkan dan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penyerangan port scanning, honeypot cowrie memiliki 2 port yang terbuka sedangkan pada honeypot dionaea memiliki banyak port yang terbuka. Pada saat terjadi penyerangan dengan 10 attacker pada server, server menjadi sangat lambat, lumpuh, atau mungkin mati total. Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa kuat atau tahan ketika terjadi penyerangan di server secara bersamaan. Tingkat keberhasilan honeypot dalam mengidentifikasi serangan yaitu honeypot dionaea sebanyak 91,8% untuk serangan port scanning dan 0% untuk serangan brute force SSH. Sedangkan honeypot cowrie sebanyak 8,2% untuk serangan port scanning dan 100% untuk serangan brute force SSH.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.