Analisis Kinerja Jaringan 4G LTE di Kota Lhokseumawe Menggunakan Model Propagasi Okumura Hata dan Cost 231 Hata

Syarafina Ayuma, Anita Fauziah, Yassir Yassir

Sari


Long Term Evolution (LTE) selain dari kecepatannya dalam transfer data juga dapat memberikan coverage dan kapasitas layanan yang lebih besar dibandingkan dengan 3G. Untuk mengetahui kinerja jaringan 4G LTE di kota lhokseumawe dapat dilakukan pengukuran dengan metode drive test menggunakan aplikasi G-Net Track Pro yang hasilnya sering terjadi perubahan kekuatan sinyal yang disebabkan oleh beberapa hambatan seperti kerapatan gedung, tinggi gedung, lokasi gedung dan adanya perpohonan. Yang menjadi Parameter dalam penelitian ini adalah RSRP, perhitungan pathloss dari hasil pengukuran nilai RSRP, perhitungan pathloss dengan menggunakan permodelan propagasi Okumura Hata dan Cost 231 Hata. dari parameter RSRP ketiga lokasi pengukuran diperoleh hasil dalam kategori sangat bagus pada BTS Banda Masen, Uteun bayi dengan nilai RSRP sebesar -58 dBm. sedangkan pada BTS Jl. Merdeka, Lancang Garam diperoleh hasil dalam kategori bagus dengan nilai -69 dBm, RSRQ -9 dB dan SNR 9 dB. dan untuk hasil dalam kategori normal diperoleh pada BTS Jl Pase, Pusong Baru dengan nilai RSRP -85 dBm, RSRQ -13 dB dan SNR 0 dB. Pada perhitungan pathloss menggunakan permodelan Okumura Hata diperoleh nilai pathloss tertinggi sebesar 69,55 dB, sedangkan perhitungan pathloss menggunakan permodelan Cost 231 Hata menghasilkan pathloss tertinggi sebesar 104,34 dB. Hasil dari perhitungan pathloss menggunakan permodelan Okumura Hata dan Cost 231 Hata bahwa Cost 231 Hata menghasilkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai hasil perhitungan Model Okumura Hata. Hal ini dikarenakan semakin jauh nya jarak antara Tx dan Rx.


Teks Lengkap:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30811/tektro.v7i2.4927

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##