PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BALOY KECAMATAN BLANG MANGAT DALAM APLIKASI PUPUK HAYATI UNTUK BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA

Nazimah Nazimah, Nilahayati Nilahayati, Safrizal Safrizal, Sayed Fachrurrazi

Abstract


Indonesia sebagai negara agraris masih mengandalkan sektor pertanian sebagai sektor yang berperan penting dalam menunjang perekonomian nasional. Dari sektor pertanian, sektor hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif, dan kebutuhan pasar domestik akan hasil tanaman holtikultura sangat tinggi. Tanaman hortikultura memiliki nilai ekonomis yang tinggi maka banyak sekali orang yang berprofesi sebagai petani menanamnya, misalnya seperti sayuran dan buah-buahan. Jadi secara umum holtikultura adalah segala kegiatan bercocok tanam seperti sayur-sayuan, buah-buahan, ataupun tanaman hias dimana lahan (kebun atau pekarangan rumah) sebagai tempatnya. Pupuk hayati berperan dalam mempengaruhi ketersediaan unsur hara makro dan mikro, efisiensi hara, kinerja sistem enzim, meningkatkan metabolisme, pertumbuhan dan hasil tanaman.. Kegiatan ini dilakukan di desa baloy kecamatan blang mangat kota Lhokseumawe dengan metode observasi, penyuluhan, pendampingan dan demonstrasi pembuatan pupuk hayati. Upaya pemberdayaan masyarakat yang berbasis desa binaan dalam pemanfaatan lahan kosong menjadi lahan produktif dengan budidaya tanaman hortikultura khususnya tanaman sayur – sayuran melalui aplikasi pupuk hayati sangat efektif dilakukan karena dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam pengelolaan lahan kosong, pemanfaatan kotoran hewan,teknik budidaya tanaman secara efektif terutama pada lahan perkaranagan sebagai upaya untuk meghasilkan sayuran organic yang berkualitas dan sehat sehingga manpu meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dari segi kesehatan, maupun dari sudut ekonomi. Kelebihan lain dari aplikasi pupuk hayati adalah dapat menghasilkan sayuran organik yang bebas dari bahan kimia sehingga  tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Sayuran organik juga lebih aman dikonsumsi dan harga produksi dari pertanian organik lebih mahal dibanding dengan non organic.


Keywords


Lahan kosong, teknik budidaya, pupuk hayati

References


Huber, M., Rembialkowska, E., Srednicka, D., Bügel, S., & Vijver, L. P. L. Van De. (2011). Assessing the status quo and prospects of research: Review. NJAS – Wageningen Journal of Life Sciences, 58, 103–109. https://doi.org/10.1016/j.njas.2011.01.004.

Mayrowani, H. (2012). Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 30(2), 91–108.

Rikardo, R., Susilo, S. & Nurantika, H. S. (2017). Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Sayur Organik di Desa Baros, Kabupaten Serang. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 2(2), 159–166.

Simanungkalit, R. D. M., 2001, Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Kimia : Suatu Pendekatan Terpadu, Buletin AgroBio 4(2) : 56-61.

Simatupang, P. 2006. Kebijakan dan Strategi Pemantapan Ketahanan Pangan Wilayah. Makalah Pembahas pada Seminar Nasional “Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian Sebagai Penggerak Ketahanan Pangan Nasional ”Kerjasama Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB dan Universitas Mataram,Mataram 5–6 September 2006.

Suwahyono, U. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan Efisien. Penebar Swadaya. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan.




DOI: http://dx.doi.org/10.30811/vokasi.v6i1.2923

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexing by :
ALAMAT KANTOR REDAKSI :
P3M Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Jalan Banda Aceh - Medan Km 280,3
Buketrata Po Box 90, Telp (0645) 42785 Fax (42785)
Phone : 082273124433.
Email: jurnalvokasi@pnl.ac.id