Analisa Studi Pasta Geopolimer dengan Menggunakan Fly Ash PLTU Pangkalan Susu untuk Mengatasi Retak pada Beton

Sari

Material dasar pada pasta geopolimer berasal dari limbah industri yang mengandung unsur-unsur pozzolanic yang
memiliki sifat sama dengan senyawa semen. Fly ash yang berasal dari PLTU Pangkalan Susu merupakan limbah dari pembakaran
batu bara yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik pada PLTU. Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya, fly ash
PLTU Pangkalan Susu tergolong kepada fly ash kelas C dengan kandungan 34,81% SiO2, 25,39% CaO, 14,92% Al2O3, 16,49% Fe2O3
dan 4,92% MgO serta total senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3 adalah 66,22%. Penelitian ini menggunakan 3 variasi rasio
Na2SiO3/NaOH sebesar 3,0;3,5 dan 4,0 serta variasi rasio larutan alkalin terhadap fly ash Pangkalan Susu sebesar 0,45; 0,50; 0,55 dan
0,60. Analisa XRD menunjukkan bahwa pasta geopolimer berbahan dasar kombinasi butiran FAPS memiliki elemen quartz (Si) dan
mullite (Al) yang tinggi sehingga dapat membentuk ikatan Si-O-Si dan Si-O-Al pada pasta seperti terlihat pada analisa FTIR. Hal ini
diperkuat dengan analisa SEM yang menunjukkan bahwa gel yang terbentuk terdiri dari ikatan Si-O-Si dan Si-O-Al. Hasil
menunjukan bahwa pasta geopolimer berbahan dasar FAPS memiliki karakteristik workability yang meningkat dan setting time yang
lebih lama seiring dengan penambahan larutan alkalin pada campuran dan peningkatan rasio larutan NaOH terhadap Na2SiO3 pada
larutan alkalin. Pasta geopolimer berbahan dasar FAPS memiliki kuat tekan yang tinggi seiring dengan meningkatnya rasio NaOH
terhadap Na2SiO3 namun pada rasio yang lebih tinggi kuat tekan menurun. Selain itu, kuat tekan juga meningkat dengan
penggunaan larutan alkalin yang rendah pada campuran pasta geopolimer berbahan dasar FAPS.