Penggunaan Eceng Gondok Sebagai Bahan Tambahan Untuk Pembuatan Membran Desalinasi
Sari
Pemanfaatan eceng gondok di Indonesia saat ini masih minim, sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut. Salah satunya dengan memanfaatkan eceng gondok untuk membuat membran selulosa asetat. Membran selulosa asetat merupakan salah satu membran yang digunakan untuk penyaringan terutama untuk proses desalinasi. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan berat eceng gondok segar 4%, 8%, 12% dan lama waktu fermentasi 5 hari, 7 hari, 9 hari, 11 hari, dan 13 hari. Membran selulosa asetat dibuat untuk memisahkan senyawa-senyawa organik dari air dengan cara melewatkan larutan melalui membran semipermeable. Salah satu parameter yang diamati pada pembuatan membran selulosa asetat adalah fluks membran, %R Cl-, %R pH, %R TDS, dan %R Turbidity. Dari hasil penelitian diperoleh membran yang terbaik adalah dengan variasi berat eceng gondok segar 4% dan lama waktu fermentasi 7 hari dengan fluks air 0,060 ml/cm2.det, %R Cl- 45,59%, %R pH 7,32%, %R TDS 19,62%, dan %R Turbidity sebesar 26,67%.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Anonim 1 http://www.scribd.co, selulosa asetat. (Di akses pada 29 November 2020) Apriani, R., Rohman, T., & Mustikasari, K. (2017). Sintesis dan Karakterisasi Membran Selulosa Asetat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (Synthesis and Characterization of Cellulose Acetate Membranes from Oil Palm Empty Fruit Bunches). Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan. Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 9(2), 91-98.
Asnetty, pengembangan Proses Pembuatan Selulosa Asetat dari Pulp Tandan Kosong Kelapa Sawit Proses Etanol, Prosiding seminar Nasional Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia, ITS, Surabaya, 2007.
Dra. Fachraniah, M. S. (2017). Jobsheet Praktikum Kimia Analitik. Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Farida. (2012). Pemanfaatan serat eceng gondok dan kitosan sebagai bahanbaku untuk pembuatan poly lactic acid sebagai kemasan ramah lingkungan. Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Fengel D. dan Wegener G. 1995. Kayu, Kimia Ultrastruktur Reaksi-Reaksi, diterjemahkan oleh Hardjono Sastro Hamidjojo, Edisi I, UGM Press.Yogyakarta.
Fessenden R. J dan Fessenden J.S. 1992. Kimia Oraganik (Diterjemahkan oleh Pudjaatmaka), Edisi 3, Jilid III, Penerbit Erlangga, Jakarta. 525 halaman.
Foundation, A. F. (2011). Eichhornia Crassipes. From http.//aquaplant.tamu.edu/images/plant_photos?floating_plants/drawing/waterhyacinth.html diakses pada 29 November 2020.
Indriyani, V., & Novianty, Y., Mirwan, A. (2017). Pembuatan Membran Ultrafiltrasi Dari Polimer Selulosa Asetat Dengan Metode Inversi Fasa. Konversi, 6(1), 12-17.
John, P., 1992. Biosynthesis of The Major Crop Products, John Willey and Sons, Chicester. Hlm 154.
Kiswondo, S. (2011). Penggunaan abu sekam dan pupuk ZA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Jurnal Embryo, 8(1), 9-17.
Kiyose, U.S Patent No 5990304 dan Levensipel, industry and engineering chemistry (IEC), vol.40, (1500), New York, 1998.
Lindu, M., & Puspitasari, T. (2010). Sintesis dan karakterisasi selulosa asetat dari nata de coco sebagai bahan baku membran ultrafiltrasi. Teknik Lingkungan, Universitas Trisakti. Jurnal Sains Materi Indonesia, 12(1), 17-23.
Misdawati. 2005. Sintesis Selulosa Kaproat Melalui Reaksi Interesterifikasi Antara Selulosa Asetat Dengan Metil. Jurnal Sains Kimia. Vol 9, No.1. hlm 38-45.
Mulder, M 1996. Basic Principles Of Membrane Technology. Kluwer Academic Publishers. London.
Pinnata, R., & Damayanti, A. (2012). Pemanfaatan selulosa asetat eceng gondok sebagai bahan baku pembuatan membran untuk desalinasi. Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Semarang.
Richa, R., Metty, M., & Slamet, P. (2013). Sintesis selulosa diasetat dari eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan potensinya untuk pembuatan membran. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2(3), 8-16.
Rizal, H. M., Pandiangan, D. M., & Saleh, A. (2013). Pengaruh penambahan gula, asam asetat dan waktu fermentasi terhadap kualitas nata de corn. Jurnal Teknik Kimia, 19(1).
Siswarni, M. Z. (2007). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang sebagai Membran Selulosa. Fakultas Teknik Universitas Sematera Utara, Medan. Jurnal Teknologi Proses, 6(1), 49-51.
Suci, A. S. A., Deawati, Y., Si, M., & Siregar, D. A. (2013). Pembuatan Standar Modern Karbon Gula Pasir Indonesia Untuk Menentukan Umur Fosil Kayu dan Moluska Menggunakan Metode Radiokarbon. Prosiding Seminar Nasional Sains. BATAN. Bandung.
Taufik, D., Purnawan, M., Julyana, R., Noordiningsih, K., Ratnasari, A., Priyanto,B. (2019). Rekayasa Membran Keramik Lorong Jamak Untuk Proses Mikrofiltrasi dalam Industri pangan. Laporan Akhir Litbangyasa Industri. Kementerian Perindustrian RI, Balai Besar keramik.
Utami, T. (2016). Pengaruh Pemberian Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Sebagai Campuran Pakan Terhadap Efisiensi Pakan Dan Pertumbuhan Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Purwokerto).
Utomo, A. F., Primastuti, N., & Purbasari, A. (2013). Pemanfaatan limbah furniture enceng gondok (Eichornia crassipes) di Koen Gallery sebagai Bahan Dasar Pembuatan Briket Bioarang. Jurnal teknologi Kimia dan Industri, 220-225.
Wanichapichart, P., Kaewnopparat, S., Buaking, K., & Puthai, W. (2002). Characterization of cellulose membranes produced by Acetobacter xyllinum. Songklanakarin Journal of Science and Technology, 24, 855-862.
Wenten, I. G., Teknologi Membran dan Aplikasinya di Indonesia, Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung 2010.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##
Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
© 2017 All rights reserved |Seminar nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe p-ISSN:2598-3954.
.