Pemanfaatan Serat Ampas Tebu Sebagai Bahan Biodegradable foam Pengganti Styrofoam Sebagai Bahan Kemasan Makanan Yang Ramah Lingkungan
Sari
Styrofoam yang diperjual belikan dipasaran mengandung berbagai macam zat berbahaya dan tidak ramah lingkungan. Salah satu solusi untuk mengurangi penggunaan styrofoam ini yaitu dengan mengganti bahan pembuatan styrofoam. Pati singkong, dan ampas tebu berpotensi sebagai bahan dasar pembuatan styrofoam ramah lingkungan. Tujuan dari percobaan ini yaitu menentukan pengaruh penambahan serat ampas tebu terhadap karakterisitik biodegradablefoam. Percobaan ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan konsentrasi serat ampas tebu 50, 40, 30, 20 dan 10 gr. Uji karakteristik yang dilakukan meliputi uji kuat tarik, uji daya serap air ,uji biodegradasi dan analisa Termogravimetri Analisis (TGA) .Pada biodegradablefoam serat ampas tebu terdekomposisi 9.130 mg dan masih bersisa 1.13 mg. Konsentrasi optimum biodegradablefoam serat ampas tebu terhadap daya serap air, biodegradasi dan kuat tarik pada sampel A5 komposisi 90 :10 .Hasil analisis gugus fungsi (FTIR) terdapat gugus O-H dan C-O yang mengindikasi biodegrable foam mudah terdegradasi oleh mikroorganisme dalam tanah. Biodegradablefoam yang dihasilkan belum semuanya variabel uji memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Sulchan M dan Endang NW. "Keamanan Pangan Kemasan Plastik dan Styrofoam". Majalah Kedokteran indonesia 57, no. 2 (2007): h. 54-59.
Khairunnisa, S. (2016). Pengolahan Limbah Styrofoam menjadi Produk Fashion. E-Proceeding of Art and Design, 3(2), 253-268
Daulay. “Variasi Ukuran Partikel dan Komposisi Perekat Phenol FormaldehidaStyrofoam Terhadap Kualitas Papan Partikel dari Limbah Batang Kelapa Sawit”. Skripsi, Sumatera: Fakultas Pertanian, Sumatera Utara, 2014.
Trisia A. Farrelly and Ian C. Shaw (2017) Polystyrene as Hazardous Household Waste. http://dx.doi.org/10.5772/65865.
Wicaksono, Bagas. “Mengolah Limbah Styrofoam, Kulit Jeruk dan Serat Sanseveiria Menjadi Benang Sintetik Yang Bernilai Ekonomi”. Skripsi, Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2011.
U.S. Environmental Protection Agency (US-EPA), 1970.
Rokhman, H., Taryono, & Supriyanta. (2014). Jumlah Anakan dan Rendemen Enam Klon Tebu (Saccharum officinarum L.) Asal Bibit Bagal, Mata Ruas Tunggal, Dan Mata Tunas Tunggal. Vegetalika, 3(3): 89-96.
Purnawan, C., Hilmiyana, D., Wantini., & Fatmawati, E. (2012). Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Untuk Pembuatan Kertas Dekorasi Dengan Metode Organosolv. Jurnal EKOSAINS, 4(2): 1-6.
Fang, Q., and Hanna, M., (2015), Preparation and characterization of biodegradable copolyester–starch based foams. Bioresource Technology, 78 ( 2):155-122..
Inggaweni, L. (2015). Karakterisasi sifat mekanik plastik biodegradable dari komposit high density polyethylene (HDPE) dan pati kulit singkong. Dalam Seminar Nasional Kimia. Surabaya, Indonesia: Universitas Negeri Surabaya.
Foam, B., & Process, B. (2015). Jurnal Bahan Alam Terbarukan Pengaruh Penambahan Magnesium Stearat dan Jenis Protein Pada Pembuatan biofoam dari pati singkong. 4(9), 34–39. https://doi.org/10.15294/jbat.v4i2.4166
Algado, P.R., Schimdt, V.C., Sara, E., (2008), Biodegradable Foam Based On Cassava Starch, Sun Flower Proteins, and Celluulose Fibers by a Baking Process. Journal of Food Engineering 85. 435-443.
Hendrawati, N., Dewi, E. N., Santosa, S., Kimia, J. T., Malang, P. N., & No, J. S. (2019). Karakterisasi Biodegradable Foam dari Pati Sagu Termodifikasi dengan Kitosan Sebagai Aditif. 3(9), 47–52.
Derived, B. F., Friendly, E., & Packaging, F. (2018). Biodegradable Foam dari Bonggol Pisang dan Ubi Nagarat sebagai Kemasan Makanan yang Ramah Lingkungan. 33–42.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-sa4.footer##
Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
© 2017 All rights reserved |Seminar nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe p-ISSN:2598-3954.
.