Penerapan IoT Pada Wastafel

Sari

Demi pencegahan penularan virus corona atau Covid-19, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dalam hal ini dinas-dinas, pengelola café, sampai dengan sekolah-sekolah atau kampus telah memasang atau menyediakan alat cuci tangan. Fasilitas cuci tangan terdiri dari wadah / wastafel, kran, sabun batang atau sabun cair dan tangki air. Idealnya mencuci tangan dilakukan dengan menggunakan air bersih dan mengalir, serta sabun sebagai bahan yang dapat membantu pelepasan kotoran dan kuman yang menempel dipermukaan luar kulit tangan dan kuku secara kimiawi Tempat wastafel yang disediakan masih banyak yang sederhana kebanyakan masih memakai  cara manual  dengan pengontrol dari OB (Office Boy) atau Cleaning Service. Hal ini tentu sangat merepotkan bagi OB atau Cleaning Service dalam mengontrol ketersediaan sabun maupun air. Mengingat aktivitas mencuci tangan sangat sering dilakukan dan tempat air yang tersedia dalam kapasitas terbatas. Hal ini tentu akan sangat membutuhkan pengontrolan secara berkala oleh OB. OB setiap saat harus sering mengecek apakah sabun dan air masih tersedia. smart Wastafel berbasis Internet of Things (IoT) ini dapat memberikan notifikasi kepada OB atau Cleaning Service melalui aplikasi Blynk pada smartphone bahwa persediaan air dan sabun tinggal sedikit atau sudah habis, sehingga OB atau cleaning service dapat menambahkan air atau sabun ke tempatnya. Dalam penelitian ini digunakan metode MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) yang digunakan pada Internet of Things (IoT). Dari hasil pengujian sistem diperoleh sensor ultrasonik mendeteksi objek dengan jarak 0 cm sampai 20 cm dengan rentang eror antara 0,58 % sampai dengan  6,97  %.