Stabilisasi Tanah Ekspansif Menggunakan Fly Ash dan Bio-Enzymes

Yuhanis Yunus, Syarwan Syarwan, Rosalina Rosalina, Muhammad Reza

Sari


Tanah merupakan salah satu material konstruksi yang paling umum digunakan. Namun pada setiap lokasi konstruksi, tidak selalu terdapat tanah yang memenuhi persyaratan teknis sebagai subgrade jalan. Salah satu alternatif yang bisa dipilih untuk memperbaiki atau meningkatkan sifat fisik dan merubah sifat mekanik tanah ekspansif yaitu dengan stabilisasi tanah. Stabilisasi tanah dapat dilakukan secara mekanis maupun menggunakan bahan-bahan aditif (zat kimia). Secara mekanis stabilisasi tanah dilakukan dengan mengatur gradasi butiran tanah kemudian dilakukan proses pemadatan, sedangkan stabillisasi yang menggunakan bahan aditif dapat dilakukan dengan menambah bahan aditif kemudian dilakukan pemadatan. Penelitian ini menggunakan fly ash dan enzim molase terfermentasi sebagai stabilizator agent  untuk mengatasi masalah tanah ekspansif dikarenakan lebih ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan fly ash dari PLTU Nagan Raya dan enzim molase berperan meningkatkan konsistensi tanah sehingga daya dukung tanah dapat meningkat. Enzim ini adalah produk komersial berupa cairan yang digunakan sebagai bahan tambah untuk stabilisasi tanah. Metode yang digunakan untuk pengujian proctor mengacu pada standar ASTM D-698 dan pengujian CBR (California Bearing Ratio) mengacu pada standar ASTM D-1883. Penelitian ini dilakukan dengan penambahan fly ash sebesar 17% dan enzim molase sebesar 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10%. Pengujian Batas Atterberg menunjukkan nilai indeks plastisitas (PI) cenderung mengalami penurunan dibandingkan dengan tanah lempung ekspansif asli. Nilai PI minimum berada pada campuran T.anah + FA 17 % + EM 2% sebesar 27,15%. Hasil pengujian proctor menunjukkan nilai  Wopt dan maks tertinggi berada pada tanah asli yaitu sebesar 29,40% dan 1,42 gr/cm3. Nilai tertinggi CBR unsoaked berada pada campuran tanah Tanah + FA 17 % + EM 6% sebesar 18,60% dan terendah berada pada campuran Tanah + FA 17 % + EM 10% sebesar 12,30%. Nilai tertinggi CBR soaked berada pada tanah asli sebesar 8,20% dan nilai terendah berada pada campuran Tanah + FA 17 % + EM 6% sebesar 5,80%. Sedangkan nilai swelling tertinggi berada pada campuran Tanah + FA 17 % sebesar 3,64% dan terendah berada pada campuran Tanah + FA 17 % + EM 2% sebesar 1,32%.


Kata Kunci


Tanah Ekspansif, Stabilisasi Tanah, Fly Ash, Enzim Molase, Proctor, CBR

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


M. Yuswandono and Y. Kusuma, Peningkatan daya dukung tanah gede bage bandung dengan enzim dari molase terfermentasi, Jurnal Teknik Sipil Bandung : Politeknik Negeri Bandung, Vol.1, No.1, pp. 1-10, 2013.

S. Prabandiyani RW, S. Hardiyati, Muhrozi, and B. Pardoyo, Stabilisasi Tanah Lempung dengan Menggunakan Larutan Asam Sulfat (H2SO4) pada Tanah Dasar di Daerah Godong – Purwodadi Km 50 Kabupaten Grogogan, Jurnal MKTS : Universitas Diponegoro, Vol.21, No.1, pp. 13-22, Juli 2015.

Andriani, R. Yuliet, and F.L. Fernandez, Pengaruh penggunaan semen sebagai bahan stabilisasi pada tanah lempung daerah lambung bukit terhadap nilai CBR tanah, Jurnal Rekayasa Sipil, Vol.8, No.1, pp. 29-44, Februari 2012.

S.A. Nadia, Soil Stabilization Using Lignin and Bio-Enzymes, Malaysia : Universitas Tun Hussein Onn, 2015.

A. Gunarso, R. Nuprayogi, W. Partono, and B. Pardoyo, Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif dengan Campuran Larutan NaOH 7,5%, Jurnal Karya Teknik Sipil, Vol.6, No.2, pp. 238-245, 2017.

W. Seta, Perilaku Tanah Ekspansif yang Dicampur dengan Pasir untuk Subgrade, Semarang : Universitas Diponegoro, 2006.

D. B. Pinasang, O.B.A Sompie and F. Jansen, Analisis campuran kapur-fly ash dan kapur-abu sekam padi terhadap lempung ekspansif, Jurnal Ilmiah Media Engineering, Vol.6, No.3, pp : 535-546, September 2016.

A. D. Huri, K. Yulianto, S. P. R. Wardani, and S. Hardiyati, Stabilisasi Tanah dengan Fly Ash dan Semen untuk Badan Jalan PLTU Asam-Asam, Jurnal Karya Teknik Sipil, Vol.2, No.1, pp. 82-89, Januari 2013.

A. Fauzi, Panel dekorasi geopolimer berbahan dasar limbah fly ash, Jurnal DIPA, Lhokseumawe : Politeknik Negeri Lhokseumawe, 2019.

M. Yunus and I. Rauf, Pengaruh Penambahan Kapur terhadap Nilai Plastisitas Tanah Lempung di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, Jurnal Logic, Vol.18, No. 1, pp. 26-31, Maret 2018.

AASHTO (American Asscociation of State Highway and trasnsportation Official classification) sistem klasifikasi tanah, 1989.

ASTM (American Standard Testing and Material), 2001S. Zhang, C.

B. M. Das, Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid 1. Jakarta : Erlangga, 1995.

E. Setyono, Sunarto dan K. Wirasetiyo, Pengaruh bahan tambah fly ash terhadap karakteristik tanah lempung ekspansif di daerah dringu kabupaten Probolinggo, Jurnal Media Teknik Sipil, Vol.16, No.1, pp : 29-34, Februari 2018.

P. L. W. Mukti, Perbaikan sifat mekanik lempung ekspansif dengan tetes tebu dan kapur, Yogyakarta : Universitas Atma Jaya, 2011.

R. Puspitasari, Kualitas Molase sebagai Bahan Baku Produksi Alkohol Pabrik Spiritus Madukismo Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2008.

Y. Apriyanti dan R. Hambali. Pemanfaatan fly ssh untuk peningkatan nilai CBR tanah dasar, Jurnal Fropil, Vol.2, No.2, pp. 151-162, Desember 2014.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Creative Commons License

Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

© 2017 All rights reserved |Seminar nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe p-ISSN:2598-3954.

.