Pemanfaatan Cerita Fiksi Melalui Media Wayang Sebagai Alternatif Untuk Melestarikan Budaya Dan Meningkatkan Moral Pada Siswa SD Negeri 04 Indralaya Selatan

Anita Desiani, Yulia Resti, Yogi Wahyudi, Chairu Nisa Apriyani, Dwi Fitrianti

Sari


Pendidikan merupakan aspek yang paling penting dalam pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Salah satu jalur pendidikan yang dapat ditempuh yaitu jalur formal, contohnya jenjang Sekolah Dasar. Karena pada masa itu merupakan masa keemasan bagi anak, jadi sebaiknya diperlukan penanaman nilai moral yang indikator pencapaiannya dilihat dari cara berperilaku siswa meminta tolong, maaf, dan terima kasih terhadap orang lain. Salah satu SD yang belum sepenuhnya tercapai indikatornya yaitu SDN 04 Indralaya Selatan. Maka diperlukan alat bantu untuk pembelajaran penanaman nilai moral terhadap siswa, salah satunya yaitu wayang. Wayang merupakan warisan Indonesia yang diakui UNESCO karena keunikannya. Dalam hal ini wayang digunakan sebagai media pembelajaran dalam penyampaian cerita, khususnya cerita fiksi atau khayalan. Ini dilakukan supaya dapat melestarikan kebudayaan Indonesia dan meningkatkan moral pada Siswa SDN 04 Indralaya Selatan. Studi ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu pengumpulan data, perencanaan, dan pelaksanaan. Adapun indikator keberhasilan yang diperoleh adalah siswa telah berani meminta maaf dan memberi maaf, mngucapkan kata tolong saat membutuhkan sesuatu, dan mengucapkan terima kasih kepada orang lain. Dimana tingkat pengetahuan moral siswa setelah dilakukan beberapa pertemuan mengalami peningkatan moral yang baik yakni dari 19% menjadi 72%.

 


Kata Kunci


Pendidikan, Moral, Wayang, SD, siswa

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


A. Kadir, DASAR-DASAR PENDIDIKAN, 1st ed. Jakarta: Kencana, 2012.

O. for E. C. and Development, “Programme for International Student Assessment,” 2019.

A. Adawiyah, “Implikasi Pendidikan Nonformal Pada Remaja,” Equilib. Pendidik. Sosiol., vol. IV, no. 1, pp. 20–29, 2016.

D. Capecchi, “The Golden Age,” Hist. Mech. Mach. Sci., vol. 25, pp. 223–301, 2014.

D. D. Suryana, PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak Edisi Pertama, 1st ed. Jakarta: Kencana, 2016.

F. Ahmadi, Guru SD di Era Digital (Pendekatan, Media, Inovasi), 1st ed. Jawa Tengah: C. Pilar Nusantara, 2017.

D. T. Kurniawan, A. A. Hayati, and S. Maryanti, “Pengembangan Media Pembelajaran Wayang Profesi Untuk Mengenalkan Jenis Pekerjaan Pada Siswa SD,” al-Aulad J. Islam. Prim. Educ., vol. 2, no. 2, pp. 1–9, 2019.

A. Nur Hidayah and N. Nurhadija, “Aktivitas Mendongeng Menggunakan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Moral,” J. Smart Paud, vol. 1, no. 1, p. 73, 2018.

D. M. Limarga, “Penerapan Metode Bercerita Dengan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan Empati Anak Usia Dini,” Tunas Siliwangi, vol. 3, no. 1, pp. 86–104, 2017.

R. Y. Ariyana, R. A. Kumalasanti, M. Mansyur, J. T. Informatika, and F. T. Industri, “PENGEMBANGAN PUZZLE GAME WAYANG PUNAKAWAN SEBAGAI MEDIA,” vol. 13, pp. 53–62, 2020.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-sa4.footer##

Creative Commons License

Prosiding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

© 2017 All rights reserved |Seminar nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe p-ISSN:2598-3954.

.