Analisis Kendali Mutu Filling Cup 220 ml dengan Metode Six Sigma pada PT. IMA Montaz Sejahtera

Dara Rauzatul Jannah, Turmizi Turmizi, Bukhari Bukhari

Sari


Pengendalian kualitas produk merupakan usaha untuk mengurangi produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan. Pengendalian mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu dari barang yang dihasilkan, agar sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pemimpin perusahaan Air minum dalam kemasan (AMDK) adalah air baku yang melalui sebuah proses sterilisasi, dikemas, dan aman untuk diminum mencakup air mineral dan air demineral. Konsep dasar dari Six Sigma adalah meningkatkan kualitas menuju tingkat kegagalan nol. Dengan kata lain, Six Sigma bertujuan untuk mengurangi terjadinya cacat dalam suatu proses produksi dengan tujuan akhir adalah menciptakan kondisi Zero Defect. Perapan metode six sigma (DMAIC) untuk menuju zero defect pada produk air minum ayia cup 240 ml. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kecacatan dari produk menggunakan metode DMAIC dan pada tahapan terakhir control menggunakan Stistical Proses Control (SPC). Hasil yag didapatkan dari penggunaan fihsbone diketahui bahwa penyebab kecacatan terdiri dari tiga faktor yaitu manusia, mesin dan lingkungan. Dan faktor manusia merupakan faktor utama penyebab kecacatan. Six sigma memiliki tahapan-tahapan implementasi yang terdiri dari lima langkah yaitu DMAIC atau Define, Measure, Analyze, Improve dan Control. Pada tahapan define bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan, mendefinisikan spesifikasi pelanggan, dan menentukan tujuan pengurangan cacat atau biaya, dan target waktu. Berdasarkan hasil penelitian dan identifikasi yang dilakukan di PT. Ima Montas Sejahtera, penulis mendapatkan bahwa perusahaan ini menduduki tingkat 3 sigma pada bagian filling cup dan lid.

 

Keywords: Six sigma, Pengendalian kualitas, Kendali Mutu, DMAIC


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Hamdani, H., & Fakhriza, F. (2019). Pengendalian Kualitas Pada Hasil Pembubutan Dengan Menggunakan Metode SQC. Jurnal Rekayasa Material, Manufaktur Dan Energi, 2(1), 1–9.

S. Assauri, “Manajemen Produksi dan Operasi Jakarta,” Fak. Ekon. Univ. Indones., 1998.

B. Dengan, M. Six, S. Di, and P. T. Mws, “Metode yang dipakai adalah six sigma yang dimulai dengan perhitungan DPMO dan sigma , kemudian dicari penyebab cacat dengan menggunakan pareto diagram dan fishbone diagram.Penyebab cacat ini dianalisis lagi dengan smenggunakan metode FMEA untuk menentuka,” 2008.

pp. 162–174, 2018, doi:

33373/dms.v7i1.1676.

M. Fitri, G. Jauhari, and S. Ridwani, “Penerapan Metode Six Sigma ( DMAIC ) Untuk Menuju Zero Defect Pada Produk Air Minum Ayia Cup 240 ml,” vol. 3, no. 1, pp. 16–23, 2019.

D. A. Kifta and T. Munzir, “Analisis Defect Rate Pengelasan Dan Penanggulangannya Dengan Metode Six Sigma Dan Fmea Di Pt. Profab Indonesia,” J. Dimens., vol. 7, no. 1, pp. 162–174, 2018, doi: 10.33373/dms.v7i1.1676.

Yasmin and A. A. Masruri, “Penyebab Kecacatan Pada Crude Palm Oil (Cpo) Dengan Menggunakan Seven Tools,” Integr. J. Ilm. Tek. Ind., vol. 3, no. 1, pp. 1–10, 2018.




DOI: http://dx.doi.org/10.30811/jmst.v7i2.4478

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Jurnal Mesin Sains Terapan - Politeknik Negeri Lhokseumawe is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License 

©2021 All rights reserved | E-ISSN: 2597-9140