PENGARUH PERSENTASE PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK PELLET KAYU DARI KAYU SISA GERGAJIAN
Sari
Selama ini, penanganan limbah industri penggergajian dilakukan dengan cara ditumpuk, dibuang ke
aliran sungai serta dibakar. Tentu saja hal ini mempunyai dampak negatif berupa pencemaran terhadap
lingkungan. Untuk itu diperlukan adanya suatu pengolahan lanjut dengan teknologi aplikatif sehingga
menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah, dengan memanfaatkan serbuk gergajian menjadi wood
pallet. Tujuan penelitian ini untuk, membuat produk wood pellet dengan memanfaatkan limbah kayu industri,
mengetahui komposisi perekat dan air yang terbaik untuk pembuatan wood pellet, mengetahui karakteristik dari
wood pellet. Metode penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pelet kayu mulai dari persiapan
bahan baku, pencampuran, pencetakan, pengeringan, dan tahapan analisa. Sedangkan variasi pemberian
perekat tapioka dilakukan secara berbeda dimulai dari 10% perekat tapioka, 15% perekat tapioka dan 20%
perekat tapioka. Hasil penelitian menenjukkan bahwa dengan perlakuan perekat tapioka 10% memperoleh
kadar air 9.85%, dan nilai kalor 17058 J/g (4074 kal/g), perlakuan perekat tapioka 15% memperoleh kadar air
9.17%, dan nilai kalor 17488 J/g (4176 kal/g), dan perlakuan perekat tapioka 20% memperoleh kadar air
8.91%, dan nilai kalor 17555 J/g ( 4192 kal/g). Maka dapat diambil kesimpulan Jenis perekat dan ukuran
serbuk tidak perpegaruh nyata terhadap nilai kadar air begitu juga interaksi kedua faktor tersebut, namun
berpegaruh sangat nyata terhadap nilai kalor serta interaksi keduanya.
Kata Kunci: Wood pellet, Serbuk gergaji, Tepung Tapioka, Limbah kayu industri.
aliran sungai serta dibakar. Tentu saja hal ini mempunyai dampak negatif berupa pencemaran terhadap
lingkungan. Untuk itu diperlukan adanya suatu pengolahan lanjut dengan teknologi aplikatif sehingga
menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah, dengan memanfaatkan serbuk gergajian menjadi wood
pallet. Tujuan penelitian ini untuk, membuat produk wood pellet dengan memanfaatkan limbah kayu industri,
mengetahui komposisi perekat dan air yang terbaik untuk pembuatan wood pellet, mengetahui karakteristik dari
wood pellet. Metode penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pelet kayu mulai dari persiapan
bahan baku, pencampuran, pencetakan, pengeringan, dan tahapan analisa. Sedangkan variasi pemberian
perekat tapioka dilakukan secara berbeda dimulai dari 10% perekat tapioka, 15% perekat tapioka dan 20%
perekat tapioka. Hasil penelitian menenjukkan bahwa dengan perlakuan perekat tapioka 10% memperoleh
kadar air 9.85%, dan nilai kalor 17058 J/g (4074 kal/g), perlakuan perekat tapioka 15% memperoleh kadar air
9.17%, dan nilai kalor 17488 J/g (4176 kal/g), dan perlakuan perekat tapioka 20% memperoleh kadar air
8.91%, dan nilai kalor 17555 J/g ( 4192 kal/g). Maka dapat diambil kesimpulan Jenis perekat dan ukuran
serbuk tidak perpegaruh nyata terhadap nilai kadar air begitu juga interaksi kedua faktor tersebut, namun
berpegaruh sangat nyata terhadap nilai kalor serta interaksi keduanya.
Kata Kunci: Wood pellet, Serbuk gergaji, Tepung Tapioka, Limbah kayu industri.
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ahmad Zikri 2015, uji kinerja rotary dryer
berdasarkan efisiensi termal pengeringan
serbuk kayu untuk pembuatan biopelet.
Jurnal Teknik Kimia No. 2, Vol. 21, April
Arif Prasetiyo, Pengaruh Temperatur
Karbonisasi Terhadap Karakteristik
Biopelet Limbah industri kayu, Skripsi.
Program studi S-1 Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru.
DOI: http://dx.doi.org/10.30811/jmst.v1i1.379
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Indexing : | |
---|---|
ALAMAT KANTOR REDAKSI : Jalan Banda Aceh - Medan Km 280,3 |