Analisis Perbandingan Manajemen Bandwidth Menggunakan Metode Simple Queue, Queue Tree dan Hierarchical Token Bucket Pada Hotspot Mikrotik
Sari
Manajemen bandwidth sangatlah penting untuk mengendalikan pemakaian bandwidth yang akan digunakan oleh setiap client. Manajemen bandwidth pada jaringan internet diperlukan untuk mengatur tiap data yang lewat sehingga pembagian bandwidth menjadi adil dan merata. Pada saat ini di SMK Negeri 1 Lhokseumawe sudah menyediakan bandwidth, namun tidak ada manajemen pemakaian bandwidth sehingga koneksi internet menjadi lambat. Untuk memudahkan dalam pengelolaan manajemen bandwidth maka penulis akan melakukan perbandingan metode Simple Queue, Queue Tree dan Hierarchical Tooken Bucket untuk mengetahui mana yang paling efektif. Pengujian akan dilakukan dengan melakukan upload dan download file pada google drive dan diukur kualitas jaringan menggunakan parameter QoS kemudian dilakukan analisis perbandingan dari ketiga metode tersebut. Berdasarkan analisis data hasil pada ruang lab ditinjau dari nilai rata-rata upload pada throughput dan delay, metode HTB lebih unggul dari pada metode Queue Tree dan Simple Queue dengan nilai 5953 kbps dan 1,47 ms dan nilai packet loss dan jitter lebih unggul dimetode Qeueu Tree dari pada Simple Queue dan HTB dengan nilai 0,0% dan 0,0 ms. Sedangkan hasil data dari nilai rata-rata download pada throughput dan delay, metode HTB lebih unggul dari pada metode Queue Tree dan Simple Qeueu dengan nilai 4400 kbps dan 1,51 ms. Nilai packet loss lebih unggul dimetode Queue Tree dan HTB yaitu 0,0%. Dan nilai jitter lebih unggul pada metode Queue Tree sebesar 0,01 ms. Pada ruang kelas ditinjau dari nilai rata-rata upload throughput lebih unggul dimetode HTB sebesar 3829 kbps, nilai packet loss lebih unggul dimetode Queue Tree dan Simple Queue sebesar 0,0%, nilai delay lebih unggul dimetode Queue Tree sebesar 2,30 ms dan nilai jitter unggul diketiga metode. Sedangkan hasil data dari nilai rata-rata download pada throughput, delay dan jitter lebih unggul dimetode HTB sebesar 2474 kbps, 2,60 ms dan 0,01 ms. Nilai packet loss lebih unggul dimetode Queue Tree sebesar 0,0%. Setelah dilakukan perbandingan dan analisa dari ketiga metode maka metode Hierarchical Token Bucket jauh lebih stabil pada saat melakukan manajemen bandwidth dan dapat mengontrol penggunaan internet dengan baik. Dengan demikan metode Hierarchical Token Bucket akan lebih tepat jika diterapkan pada SMK Negeri 1 Lhokseumawe.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.