PENGARUH ABU CANGKANG KERANG DARAH (Anadara granosa) SEBAGAI ALTERNATIF SUBSTITUSI SEMEN PADA MORTAR TERHADAP SIFAT MEKANIS MORTAR

- Aiyub

Sari


Cangkang kerang adalah salah satu limbah yang terkenal di daerah pesisir yang mana limbah cangkang kerang dipertimbangkan dapat digunakan untuk pengganti sebagian semen sebagai bahan pengikat. Diketahui bahwa limbah cangkang kerang masih melimpah di Indonesia, khususnya di Lhokseumawe. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk memanfaat limbah cangkang kerang terutama sebagai material pengikat dengan Ordinary Portland Cement (OPC) dikarenakan cangkang kerang diketahui memiliki kalsium yang tinggi sehingga cocok untuk dijadikan sebagai material alternatif pengikat dengan OPC. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengurangi limbah cangkang kerang, dengan menggunakannya sebagai salah satu alternatif material pengganti semen pada mortar. Cangkang kerang dipersiapkan dengan cara dikalsinasi pada suhu 7000C selama 4 jam. Kemudian digiling menggunakan mesin Los Angeles dan diayak menggunakan saringan nomor 200. Selanjutnya benda uji dipersiapkan dengan perbandingan pengikat terhadap pasir yaitu 1:3 dengan FAS masing-masing 0,45 dan 0,50. Persentase abu cangkang kerang digunakan sebagai pengganti sebagian semen ialah 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Hasil menunjukkan bahwa kuat tekan optimum 28 hari pada FAS 0,5 dengan 5% abu cangkang kerang sebesar 54,6 MPa. Namun, Nilai kuat tekan dengan persentase penggunaan ACK dari 2,5% sampai 10% pada umur 28 hari dengan FAS 0,45 mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai kuat tekan OPC konvensional..

 

Kata Kunci : Abu Cangkang Kerang, Mortar, Kuat Tekan

DOI: https://doi.org/10.30811/bissotek.v12i1.3008


 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Andika, R., & Safarizki, H. A, 2019. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Dara (Anadara Granosa) Sebagai Bahan Tambah Dan Komplemen Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil, 1(1), 1.

ASTM C 109 / C 109M, 2008. Compressive Strength of Hydraulic Cement Mortars (Using 2-in. or [50-mm] Cube Specimens). ASTM Committee C01 on Cement and is the direct responsibility of Subcommittee C01.27 on Strength.

ASTM C191, 1999. “Standard Test Method for Time of Setting of Hydraulic Cement by Vicat Needle” Annual Book of ASTM Standards.

ASTM C230/C230M, 2013. “Standard Specification for Flow Table for Use in Test of Hydraulic Cement” Annual Book of ASTM Standards.

Fansuri, S., Diana, A. I. N., & Deshariyanto, D, 2020. Use of a Mixture of Local Shellfish Powder as a Partial Replacement for Cement in the Concrete Manufacture. Jurnal Teknik Sipil, 2(1), 15–20.

Fauzi Amir. 2018. “Investigation Of Sidoarjo Mud As An Addition In Fly Ash Based Geopolymer Concrete”. Universiti Teknologi PETRONAS.

Rees, C. A., Provis, J. L., Lukey, G. C., & Deventer, J. S. J. Van, 2007. In Situ ATR-FTIR Study of the Early Stages of Fly Ash Geopolymer Gel Formation. Langmuir, 23(17), 9076–9082.

Sembiring, S. dan Karo Karo, P. 2007. Pengaruh Suhu Sintering terhadap Karakteristik Termal dan Mikrostruktur Silika Sekam Padi. Jurnal Sains MIPA, Edisi Khusus Tahun 2007. Vol 13, hal: 233 – 239.

Statistik Kelautan Perikanan, 2020. “Produksi Perikanan Tahun 2020”. diakses dari https://www.statistik.kkp.go.id/, diakses pada tanggal 14 Juni 2022 pada jam 19.40 WIB

Vitalis, Samsurizal. E, dan Supriyadi. A, 2017. Pengaruh Tambahan Cangkang Kerang Terhadap Kuat Beton. Jurnal Elektronil Laut, Sipil, Tambang 9(1), 1-9


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Email:bissotek@pnl.ac.id
Sekretariat:Lantai 2 Gedung Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe, Aceh, Indonesia.