Pengaruh jenis kampuh terhadap ketangguhan sambungan pengelasan material St37 dengan AISI 1050 menggunakan proses SMAW
Abstract
The strength of the material joints is one of the expected goals of the material joints process using the welding process. This study aims to determine the effect of welding groove on the toughness of the welded joints in the SMAW welding process by using E7016 electrodes. This research uses St37 and AISI 1050 steel materials, St37 including low carbon steel and Aisi 1050 including medium carbon steel. The material is given a welding treatment with a variation of single V groove, single tire, and double tire using reverse DC polarity SMAW welding, the welding position used is horizontal or underhanded and the current used is 100 Amperes. The welding specimens were tested by the charpy method to determine the value of the material joints toughness. The Charpy Method Impact test results show that specimens of single V groove, single tapered, and Double tapered have varying absorbed energy values. Single V groove has the highest absorbed energy value with an average value of 256 Joules and 3.21 Joules / mm2, compared to single tapered and double tapered groove. The type of fracture obtained is also different, for specimen V groove and a single tapered duct fracture while double tapered groove occurs brittle fracture.
Keywords: Groove, SMAW, Toughness, E7016, St37 steel and AISI 1050
Abstrak
Kekuatan sambungan material merupakan salah satu tujuan yang diharapkan dari proses penyambungan material menggunakan proses pengelasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kampuh pengelasan terhadap ketangguhan sambungan las pada proses las SMAW dengan menggunakan elektroda E7016. Penelitian ini menggunakan material baja St37 dan AISI 1050, St37 termasuk baja karbon rendah dan Aisi 1050 termasuk baja karbon sedang. Bahan diberi perlakuan pengelasan dengan variasi kampuh V tunggal, Tirus tunggal, dan Tirus ganda dengan menggunakan las SMAW DC polaritas terbalik, posisi pengelasan yang digunakan adalah mendatar atau bawah tangan dan arus yang digunakan adalah 100 Ampere. Spesimen pengelasan dilakukan pengujian impak metode charpy untuk mengetahui nilai ketangguhan sambungan material. Hasil pengujian Impak Metode charpy menunjukkan bahwa spesimen kampuh V tunggal, tirus tunggal, dan tirus Ganda memiliki nilai energi yang diserap bervariasi. Kampuh V tunggal mempunyai nilai energi yang diserap tertinggi dengan nilai rata-ratanya sebesar 256 Joule dan 3,21 Joule/mm2, dibandingkan dengan kampuh tirus tunggal dan tirus ganda. Jenis perpatahan yang didapat juga berbeda, untuk spesimen kampuh V dan tirus tunggal terjadi patah ulet sedangkan kampuh tirus ganda terjadi patah getas.
Kata kunci : Kampuh, SMAW, Ketangguhan, E7016, baja St37 dan AISI 1050
Full Text:
PDFReferences
Wiryosumarto, H. Okumura. T. Teknologi Pengelasan Logam, PT.. Pratnya Paramita, Jakarta Cetakan ke 8, 2000
I. Fawaiz. “Analisis pengaruh kekerasan, kekuatan impak dan struktur mikro dengan proses laju panas pada baja karbon AISI 1050”, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2017
A. T. Kuncoro, Pengaruh Variasi Arus Dan Jenis Kampuh Pengelasan Smaw Terhadap Kekuatan Tarik Sambungan Baja St 41, Universitas Nusantara Kendiri, 2017.
S. A.Jalil, Z. Zulkifli, and T. Rahayu, “ANALISA KEKUATAN IMPAK PADA PENYAMBUNGAN PENGELASAN SMAW MATERIAL ASSAB 705 DENGAN VARIASI ARUS PENGELASAN,” J. POLIMESIN, vol. 15, no. 2, p. 58, Sep. 2017.
Arif Marwanto, S.P, Shield Metal Arc Welding. Universitas Negeri yogyakarta, 2007
Nurdin, Job Sheet. Pengujian Impak Metode Charpy. Lhokseumawe : Politeknik Negeri Lhokseumawe, 2009
DOI: http://dx.doi.org/10.30811/jowt.v1i1.1453
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Mailing Address:
Politeknik Negeri Lhokseumawe
Jl. Banda Aceh-Medan
Km. 280,3, Buketrata, Mesjid Punteut, Blang Mangat,
Kota Lhokseumawe, 24301
Propinsi Aceh,
Indonesia