ANALISIS RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK HYBRID (ENERGI SURYA DAN TURBIN ANGIN)
Sari
Abstrak- Pembangkit hydrid yaitu pembangkit listrik yang menggunakan lebih dari satu pembangkit listrik (gabungan), dimana pembangkit ini menggabungkan beberapa sumber energi yang dapat diperbarui (renewable) atau yang tidak dapat diperbarui (unrenewable). Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi pembangkit listrik tenaga angin berbeban dan tak berbeban dan juga pada pembangkit listrik tenaga surya berbeban dan tak berbeban serta untuk melihat pengaruh pembangkit hybrid ketika berbeban dan tak berbeban. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembangkit listrik tenaga angin tanpa beban diperoleh kecepatan angin 4,0 m/s menghasilkan tegangan sebesar 7,2 VDC dan disaat menggunakan beban lampu 25 W dengan kecepatan angin 4 m/s, menghasilkan tegangan sebesar 3,6 V dan arus 1 A, dengan kondisi lampu menyala (redup), pembangkit listrik tenaga surya pada jam 10.00 Wib menghasilkan tegangan sebesar 20,74 VDC dengan sudut kemiringan 57°. Pada waktu dan sudut kemiringan yang sama menggunakan beban 25 W, tegangan yang dihasilkan sebesar 15,15 V dengan arus 2,1 A dan daya sebesar 31,82 W. Pembangkit listrik tenaga surya dan turbin angin (Hybrid) ketika diberikan beban lampu sebesar 190 W, memperoleh tegangan sebesar 3,1 VDC dan arus 4 ADC, daya 12 . Maka untuk beban lampu yang digunakan masih menyala, hal ini dikarenakan gabungan dari kedua pembangkit yang saling membackup untuk menghidupkan lampu dengan beban besar. Dengan penggabungan ini menghasilkan daya dan tegangan yang besar, dari pengujian yang telah dilakukan, pembangkit Hybrid bisa menghidupkan lampu sebesar 190 Watt.
Kata Kunci : Hybrid, Tegangan, Beban, Solar cell
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Santosa, H. I. (2017). Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Bayu Dan Surya Di Plth Pantai Baru Poncosari, Srandakan, Bantul (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
Triadi, S. (2019). Prototype Pembangkit Listrik Hybrid Turbin Angin dan Panel Surya. 1-17.Widodo S., 2008, Teknologi wimax untuk komunikasi digital nirkabel bidang lebar, yogyakarta: graha ilmu.
Ajie, Robertus Yulian Baskoro (2018). Unjuk kerja kincir angin poros horizontal tiga sudu, bahan pvc diameter 1 m, lebar maksimum 14 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.
Rizal Hakim (2016). Pemanfaatan solar cell pengikut arah matahari sebagai penerangan taman pada miniature dayah ulumuddin cunda Lhokseumawe. (Politeknik Negeri Lhokseumawe)
DOI: http://dx.doi.org/10.30811/tektro.v6i1.3227
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##