STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PADI DAN PASIR TERHADAP CBR LABORATORIUM

Nurul Hajra, Gusrizal Gusrizal, Muhammad Reza

Sari


Tanah lempung pada penelitian ini berasal dari Blang Pala, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara. Berdasarkan hasil penelitian tanah ini AASHTO mengklasifikasikan tanah dalam kelompok A-7-6 yang bersifat sedang sampai buruk karena tanah jenis ini mengandung tanah kelanauan dan kelempungan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan stabilisasi perbaikan terhadap sifat-sifat tanah lempung, sehingga bisa dihasilkan material tanah lempung yang memiliki sifat teknis yang lebih baik. Salah satu metode perbaikan tanah adalah dengan metode California Bearing Ratio (CBR). Benda uji dibuat sebanyak 32 sampel yaitu 20 benda uji untuk pengujian Pemadatan Standar dan 12 benda uji untuk pengujian CBR. Variasi campuran untuk setiap benda uji yaitu 0,5% abu sekam padi + 5% pasir, 1% abu sekam padi + 10% pasir dan 1,5% abu sekam padi + 15% pasir. Kemudian dilakukan pengujian sifat fisis dan mekanis tanah dengan metode SNI. Penambahan abu sekam padi dan pasir terhadap tanah lempung juga dapat meningkatkan nilai CBR. Hasil dari uji CBR tanah asli yaitu 6,85%, pada variasi campuran abu sekam padi 0,5% + pasir 5% nilai CBR sebesar 7,63%, pada variasi campuran abu sekam padi 1% + pasir 10% nilai CBR sebesar 19,81% dan nilai CBR maksimal terjadi pada tanah dengan campuran 1,5% abu sekam padi + 15% pasir yaitu 10,85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai CBR seiring penambahan variasi nya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa, abu sekam padi dan pasir sebagai bahan campuran tanah lempung dapat meningkatkan daya dukung tanah seiring bertambahnya persentase campuran.

 

Kata Kunci: Stabilisasi, tanah lempung, abu sekam padi, pasir, CBR

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


AASHTO. (1982). Beban Standar pada Berbagai Penetrasi CBR.

AASHTO. (1982). Standart Spesification For Transportation Materials and Method of Sampling and testing, Part II. Specification, 13th Edition, Wosington, D.C.

AASHTO. (1989). Soil Classfication System. American Association Of State Highway and Transportation Official.

AASHTO T-193-74. (1972). Particle Size Analysis of Soil. In Standar Pengujian Tanah. AASHTO T-193-74. (n.d.). Particle Size Analysis of Soil. In Standar Pengujian Tanah.

American Society for Testing and Materials (ASTM) , D. (n.d.). Standard terminology relating to soil, rock, and contained fluids. ASTM International, West Conshohocken, PA.

ASTM. (1992). D-653. Standard Terminology Relating to Soil,Rock, and Contained Fluids. West Conshohocken,PA: American Society for Testing Materials (ASTM).

ASTM. (t.thn.). D-653. Standard Terminology Relating to Soil,Rock, and Contained Fluids.

West Conshohocken,PA: American Society for Testing Materials (ASTM).

Atterberg. (1990). Sifat Konsistensi Mineral Lempung pada Kadar Air.

Bina Marga. (1983). Manual Pemeliharaan Jalan,. Jakarta.

Bowles, E.J. (1989). Sifat-Sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.

Casagrande. (1948). Kurva Penentuan Batas Cair.

Das, & Braja, M. (1995). Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis. In Mekanika Tanah (p. Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Das, & Braja. M. (1985). Prinsip-prinsip rekayasa geoteknis. In Mekanika Tanah 1 (p. Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Hardiyatmo, & Hary Christady. (2010). Stabilisasi Tanah untuk Perkerasan Jalan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Hardiyatmo, & Hary, C. (2002). Mekanika Tanah 1. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: Erlangga.

Hardiyatmo, H. (2012). Mekanika Tanah 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ismail, M. S.,, & Waliuddin, A. M. . (1996). Effect of rice husk ask on high strength concrete. Construction and building materials, 10(7), 521-526.

Katsuki, H., Furuta, S., Watari, T., & Komarneni, S. (2005). Convetional and Microwave Hydrothermal Synthesis from Carbonnized Rice Husk. Microporus and Mesoporous Materials., 86, 145-151.

Ludfian, M., & Wibowo, D. (2017). Stabilisasi Tanah Lempung Menggunakan Campuran Limbah Abu Sekam Padi dan Pasir dengan Metode Pemadatan Laboratorium. Inersia:

Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur, 13(01), 66-75.

https://doi.org/https://doi.org//10.21831/inersia.v13i1.14600 Madyayanti, E. (1982). Soil Mechanics. Inggris: George Godwin.

Natarajan. (1998). Kandungan silika dan prozzolan yang terdapat pada abu sekam padi.

Soekoto, I. (1984). Mempersiapkan Lapisan Dasar Konstruksi. Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

Tamtomo, T., Rahayu, S., & Suryanto, A. (2016). Pengaruh aplikasi kompos jerami dan abu sekam padi terhadap produksi dan kadar pati ubi jalar.

Tjokromuljo, K. (1988). Buku Bahan Ajar Bahan Bangunan. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Turnbul. (1968). Correlation of CBR and Dynamic Cone Penetrometer Stength Measurement of Soil. In Raharjo, 1985. Koferensi Geoteknik Indonesia ke-3.

Wesley, L.D. (1977). Mekanika Tanah. Cetakan VI,. Badan Penerbit Pekerjaan Umum.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


 
ALAMAT KANTOR REDAKSI :
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe
Jalan Banda Aceh - Medan Km 280,3
Buketrata Po Box 90, Telp (0645) 42785 Fax (42785)