PENGGUNAAN AGREGAT KARAKTERISTIK DUA LOKASI BERBEDA PADA CAMPURAN ASPAL BETON AC-WC

Zuryati Zuryati, Sulaiman Ar, Musbar Musbar

Sari


ABSTRAK

Setiap agregat memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari satu wilayah dengan wilayah yang

lain, bahkan dari satu lokasi dengan lokasi lain dalam wilayah yang sama. Kebanyakan konstruksi jalan di wilayah Aceh Utara menggunakan material yang bersumber dari agregat Mbang dan Alue Luhop. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui material lokal yang ada di Aceh Utara yang memiliki kinerja paling baik atau kualitas agregat dibandingkan dengan sumber material agregat lainnya. Metode penelitian campuran aspal beton AC-WC menggunakan Spesifikasi Bina Marga Tahun 2018. Nilai berat jenis dan penyerapan agregat Mbang lebih tinggi dari pada agregat Alue Luhop, tetapi nilai keausan agregat Alue Luhop lebih rendah dari pada agregat Mbang. Kadar aspal optimum (KAO) agregat Mbang adalah 5,9%, sedangkan kadar aspal optimum (KAO) agregat Alue Luhop adalah 6,2%. Pengujian pada campuran aspal dengan subtitusi material agregat Mbang dengan Alue Luhop di dapat Kadar Aspal Optimum (KAO)

6,1%. Hasil pengujian Marshall di dapat nilai parameter campuran subtitusi agregat Mbang dengan Alue Luhop yang paling bagus terdapat pada variasi 25% : 75%, Stabilitas 2943 kg, Density 2,30, flow 4,03 mm, VIM 3,89%, VMA 15,92%, VFB 80,19%, MQ 2943,04 kN/mm.

 

Kata Kunci: Agregat Mbang, Agregat Alue Luhop, Karakteristik Agregat, Variabel Marshall

AC-WC

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

American Society for Testing and Materials (1994), Annual Book of ASTM Standards, Construction, Philadelphia, PA.

Bukhari, dkk. 2007. Rekayasa Bahan dan Tebal Perkerasan. Fakultas Teknik. Universitas Syiah

Kuala

Hunter, R. N. 1994, Bituminous Mixture in Road Construction. Thomas Telford. London. Iqbal, M. 2014. Kondisi Jalan di Indonesia yang Baik Hanya 60-70 Persen.

http://www.republikasi.co.id. Diakses pada tanggal 22 April 2016.

Leily, 2012. Kinerja Aspal Pertamina Pen. 60/70 dan Aspal BNA Blend 75/25 Pada Campuran

Aspal Panas AC-WC (tesis). Universitas Politeknik Negeri Semarang. Semarang. Mulza, Popo. 2010. Pengaruh Perendaman Campuran Aspal Beton Terhadap Stabilitas

Marshall. Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Naela Aesara, dkk (2018). Analisis Perbandingan Material Agregat Terhadap Karakteristik Campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Jurnal Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila. Jakarta Selatan.

Putrowijoyo, R. 2006. Kajian Laboratorium Sifat Marshall dan Durabilitas Asphalt Concrete

– Wearing Course (AC-WC) dengan Membandingkan Penggunan Antara Semen

Portland dan Abu Batu Sebagai Filler. Skripsi. Universitas Diponegoro: Semarang. Saodang, Hamirman. 2005. Konstruksi Jalan Raya buku 2 Perancangan Perkerasan Jalan

Raya. Nova, Bandung.

Siswosoebrotho, 1997. Evaluasi Pengaruh Proses Penguapan Pengembunan Berulang Terhadap Durabilitas Campuran Butinoe Mastic Asphalt. Isntitut Teknologi Bandung, Bandung.

Spesifikasi Umum, 2010. Pekerjaan Aspal Divisi 6. Direktorat Jenderal Bina Marga Pekerjaan

Umum Republik Indonesia.

Spesifikasi Umum, 2018. Pekerjaan Aspal Divisi 6. Direktorat Jenderal Bina Marga Pekerjaan

Umum Republik Indonesia.

Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova: Bandung. Sukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Granit.

Sukirman, Silvia. 2007. Beton Aspal Campuran Panas. Yogyakarta Obor Indonesia: Jakarta.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


 
ALAMAT KANTOR REDAKSI :
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe
Jalan Banda Aceh - Medan Km 280,3
Buketrata Po Box 90, Telp (0645) 42785 Fax (42785)